Jumat, 01 Desember 2017

SARI DALAM SEJARAH

Sari adalah sebuah wilayah yang terletak di bima bagian timur.  Sari pernah menjadi bagian dari Ncuhi Doro Wuni. Di wilayah Sari pernah jadi pemukiman Ncuhi Kawae yang terdapat di kaki Gunung Rengge malowa. Ncuhi kawae kemudian Pindah ke arah barat.  Sari pernah menjadi Nama Bumi Sari yang terletak di Timur Laut wilayah Sari Sekarang.

Asal Usul Nama Bumi Sari.
Para nenek moyang terdahulu menamai sebuah kampung atau daerah tidak asal menamai saja. Nama diambil dari filosofi dan sejarah sejarah, mereka sangat percaya bahwa sebuah nama adalah doa yang ampuh dan selalu diucapkan masyarakat kampung itu sendiri maupun masyarakat luar.
Sari adalah sebuah desa di sebelah timur kab. Bima yang terletak disekekitar gunung kri (keris). Lokasi desa sari dahulu terletak di Hidi Rasa (Tanah untuk Desa) yang terletak di timur laut desa sari saat ini atau terletak di sebelah utara desa tanah putih saat ini. Desa tanah putih sebelumnya adalah bagian dari desa sari, sebelum dimekarkan pada tahun 2000an namanya Sari II.
Kenapa Bumi Sari pindah ke selatan?  Banyak warga sari mengatakan bahwa disana ayam tidak bisa berkokok dan binatang-binatang yang lainnya tidak bisa bersuara.
Kenapa ayam  tidak bisa berkokok ? [1] karna ada Naga Yang memakannya jadi ayam tidak berani berkokok. [2] Ada juga yang mengatakan bahwa di Hidi Rasa adalah Dana Mbari (Tanah Kramat) jadi ayam takut berkokok. [3] Ada juga yang mengatakan bahwa Tanah itu, Tanah Keramat berati dilarang melakukan kerusakan, pembunuhan. [4] Dari Abu la dan lebe(Abdurrahman) bahwa desa sari pindah  ketika generasi ke 5 sebelum saya. Kenapa pindah desanya? supaya dekat dengan jalan raya untuk mempermudah akses dan kontrolan dari pemerintah kala itu  waktu masa penjajahan belanda.  Orang-orang terutama anak kecil didoktrin dengan kalimat-kalimat yang menakutkan supaya menjauhi hidi rasa atau bahkan punya niat lagi pindah kembali ke kampung  lama.
Nama-nama desa/dusun yang terkait dengan Sari adalah Dusun Sarita yang terletak di desa punti kecematan soromandi kab. bima.  
Dulu desa ini biasa dinamakan Bumi Sari, Beberapa orang tua didesa mengatakan di sari dahulu ada anak kerajaan yang hilang, tapi sayang mereka tidak bisa menjelaskan induk kerajaannya.
Ama Hala (Ahlaq) mengatakan bahwa Bumi Sari adalah Woke Dana(Pusar Tanah/Wilayah).
Ama Amri mengatakan sari adalah Sari Nawa (inti dari nyawa).
Ama Hola mengatakan bahwa sari berasal dari kata syarif, pernah hidup seorang tokoh yang tinggal disini yang namanya syarif(sari).
Mustakim, S.Ag mengatakan bahwa sari berasal dari kata Sariah. Pusat belajar dan penerapan sariah diwilayah sekitarnya. Mustakim, S.Ag mendengar dari kata  seseorang pada saat lomba desa tingkat nasional pada tahun 2013.
Jadi makna yang paling tepat dari beberapa pendapat diatas dan dari beberapa bahasa di beberapa daerah yang berada di wilayah Hind yang di jajah oleh belanda (Hindia-Belanda)  bahwa sari adalah pusat; inti; isi utama; keutamaan. Beberapa penggunaan kata sari: Jika itu adalah pohon bunga bahwa sari itu bunganya. Jika sebuah pohon yang utama itu adalah buahnya. Makanya ada beberapa daerah di negeri hind yang memaknai sari dengan arti bunga; indah; esensi. Sebuah buah intinya adalah sari, maka munculah istilah sari(buah), sari(tebu), dst.
Peta Bumi Sari dalam kitab Bo Sangaji Kai - Sari Sape Bima (dana mbojo)

NAMA TEMPAT
Doro kawae (Gunung kawae), gunung kri  (Gunung keris), gunung, Sambi na'E, Rengge malowa (tebing malowa), Karombo Rengge malowa ( gua Rengge malowa), Air Terjun Mabu Oi, Sawah Mila, Sori Kalate, Oi Kantu di, Oi Kantu ele, Rengge Malowa, Tolo Mila.

BUDAYA
========
Pada tahun 1990an masih terdapat terkait  budaya HINDU seperti:
Doa 7 Hari orang meninggal
Doa 40 Hari orang meninggal
Doa 100 hari orang meninggal

ISLAM=
100% warga beragama islam, sebagian besar masih menjalankan rutinitas islam. Namun masih terdapat orang-orang melakukan syirik dengan membakar dan membawa ayam ditempat-tempat yang keramat saperti di wadu sura, oi masa dan dihutan-hutan.


CAMPURAN HINDU ISLAM
Doa dana yaitu doa keselamatan dari bencana maupun dari penyakit manusia dan penyakit tanaman biasa dilakukan di pinggir barat kampung, sala satu bukit dibarat kampung (tahun 1990an).
Pada acara tersebut setiap warna membawa ketupat, nasi kuning dan berbagai jenis bunga seperti bunga pinang).
Ketika Ziarah kubur biasanya warga membawa se cergen air yang sudah dicampur dengan daun pandan wangi yang diiris dan bunga pinang.

Terdapat 3 jenis tari yang terus menerus diwariskan dari generasi ke generasi yaitu tari soka, buja kadanda dan tari siwe. Tari soka sari adalah yang ada sejak masa kedangan pembawa islam di bumi sari yang diterun temurunkan sampai saat ini.

Tarian ini berasal dari Desa Sari Kecamatan Sape Bima. Soka telah dikenal seiring dengan masuknya islam dikecamatan tersebut, menurut catatan sejarah bahwa islam masuk ke Bima melalui kecamatan sape yang dibawa oleh para mubaligh dari berbagai wilayah seperti Mubalik dari sumatra, Gowa dan Makasar bahkan ternate.

Tarian Soka dipersembahkan sebagai wujud menjadi simbol perlawanan terhadap segala bentuk ancaman baik dari dalam maupun dari luar. Soka dimainkan oleh dua orang penari laki-laki dengan menggunakan tombak, diiringi dua buah gendang dan Sarone. Soka merupakan permainan ketangkasan dan di dalamnya terdapat gerakan saling menyerang dengan tombak, namun karena sudah terlatih, tidak ada satupun diantara para pemainnya yang terluka.Tarian ini sudah sangat jarang kita temui saat ini. Atraksi ini hanya ditampilkan pada acara-acara tertentu dan sudah lama tak ditampilkan. Mesti ada upaya-upaya konkrit untuk pelestariannya.

TARI SOKA DAN WADU SURA
Beberapa orang tua disari mengatakan tari soka dan wadu sura adalah satu kesatuan atau memiliki hubungan. Temukan hubungannya/keterkaitannya dimana? Apakah waktunya yang sama? atakah dibawa oleh orang yang sama?


Wadu sura pernah di riset seorang ilmuan pada tahun 1990an, hasilnya bahwa batu tersebut bukan hasil karya manusia tapi terbentuk sendiri oleh alam atau jatuh dari langit, makanya tidak pernah lagi dilakukan riset lanjutan sampai sekarang.
Tulisan Arab melayu Wadu sura sari sape

Wadu sura Bumi Sari

Pemain Soka Sari
Mesjid At-takwa Sari


Makam Pendiri Mesjid sekaligus Lebe Mesjid At-taqwa Sari (makam Ibrahim / Bai / Ompu Haniah)


Dalam Atlas Sejarah dunia karangan Profesor Muhammad Yamin yang termuat di dalam Sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Sumatra sebagai Kerajaan pertama di   Indonesia sekitar tahun 600-an -1100, nama Sari tercantum di dalam atlas (Terletak di sebelah timur wawo,terletak disebelah barat wawo dan sebelah utaranya wera)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar