Di kerajaan Bima, terdapat jabatan tertinggi angkatan bersenjata atau Panglima. Jabatan itu bernama Bumi Renda. Dalam BO Sangaji Kai, Bumi Renda adalah pemimpin tertinggi laskar kerajaan merangkap sebagai jaksa dan sekaligus anggota Sara Tua dalam struktur pemerintahan kerajaan Bima(BSK,605). Panglima tidak hanya memimpin perang, memberikan pertimbangan kepada Raja/sultan dan mengatur siasah perang dan damai, namun juga sebagai kepala kepolisian yang bertugas mengeluarkan panggilan dan melaksanakan putusan pengadilan kerajaan(Abdullah Tayib, Sejarah Bima Dana Mbojo). Pada periode akhir kerajaan, Bumi Renda dijabat oleh Rato Waro Bewi yang telah berkorban hingga titik darah penghabisan membela putera Mahkota La Ka’i hingga wafat di Doro Cumpu desa Bala kecamatan Wera (Makamnya masih ada sampai sekarang ).
Bumi Renda membawahi Pabise ( Angkatan Laut), Suba (Angkatan Darat), Bumi dan Jena Jara ( Pasukan Kavaleri), Bumi Nggeko (Paspampres), Dari Jara Mbojo Dan Dari Jara Bolo (Pengawal Sultan/Ajudan), Dari Sumpa Sape dan Dari Sumpa Bolo ( BIN/Intelijen), Suba Ngaji, Jara Wera, dan Jara Bura (Semacam Kopasus dan Densus), Jara Sara’u ( Pasukan khusus upacara kerajaan), Nenti Mone ( Pengamanan Dalam Istana), Mbangi (Pesuruh Istana) hingga Anangguru (Hulubalang).
Bumi Renda juga memimpin langsung “ Suba” atau pasukan angkatan darat. Suba yang berarti tombak kerajaan itu adalah pasukan terlatih yang setia pada kerajaan. Dalam Suba dikenal beberapa angkatan seperti Suba Na’e yaitu prajurit-prajurit tangkas yang langsung dibawah komando Bumi Renda. Disamping itu ada juga Suba To’i yang bertugas sebagai caraka atau penyampai pesan dan teguran. Dalam Suba juga terdapat Dari Bedi, Dari Ngoco dan Bumi Roka. Dari Bedi adalah kelompok pasukan Artileri yang menguasai meriam terutama untuk penembakan Salto kehormatan. Pembelian Meriam untuk militer kerajaan Bima banyak dilakukan oleh Sultan Abdullah dan Bicara Muhammad Yacub kepada Inggris dengan sistim barter. Dari Ngoco adalah kelompok pasukan yang bertugas sebagai kelompok pemangkul senjata-senjata dan perlengkapan perang kerajaan. Sedangkan Bumi Roka adalah kelompok pasukan yang bertugas membersihkan dan merawat senjata-senjata, tombak dan peralatan perang.
Sebagai penghargaan atas kiprah dan dedikasinya, Bumi Renda mendapatkan gaji dari kerajaan berupa tanah selusas 38.00 Ha. Pada masa itu, seluruh perangkat kerajaan mendapatkan gaji berupa tanah sawah dengan luas yang sudah ditetapkan oleh kerajaan. Seluruh perangkat militer kerajaan digaji dengan tanah sawah yang luasnya ditentukan oleh tinggi rendahnya pangkat dalam kemiliteran.
Sumber Bacaan :
1. Abdullah Tayib,BA, Sejarah Bima Dana Mbojo
2. Henri Chambert-Loir & Siti Maryam Salahuddin, BO Sangaji Kai.
1. Abdullah Tayib,BA, Sejarah Bima Dana Mbojo
2. Henri Chambert-Loir & Siti Maryam Salahuddin, BO Sangaji Kai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar